Sabar Dan Taqwa

SABAR DAN TAQWA

Drs. Rosyidin Ali Sa’id

Sabar itu termasuk akhlaq mulia paling utama yang sering disebutkan dalam Al Qur’an. Imam Al Ghazali dalam kitabnya Ihya’ Ulumuddin, bab Sabar dan Syukur, menjelaskan bahwa Allah SWT menyebutkan kata sabar dalam Al Qur’an lebih dari tujuh puluh kali.

Para mufassir menyepakati bahwa penyebutan suatu hal dalam Al Qur’an menunjukkan keutamaan hal tersebut, sedangkan pengulangannya menunjukkan ketinggian posisinya.

Ibnu Qoyyim Al Jauziyyah dalam kitab Madarijis Saalikin mengutip perkataan Imam Ahmad bin Hanbal, “Sabar disebut dalam Al Qur’an disembilan puluh tempat.”

Salah satu contoh adalah dalam surat An Nahl ayat 127:

“Dan bersabarlah (hai Muhammad), dan tidaklah kesabaran itu melainkan dengan pertolongan Allah.” (An-Nahl: 127)

Dalam satu ayat ada dua kata sabar disebut!

Kesabaran bersifat fisik dan kesabaran non fisik yang lebih mulia jika mampu menjalankan keduanya untuk membentengi diri dari syahwat syahwat naluri dan tuntutan hawa nafsu. Sabar dari syahwat perut dan kemaluan disebut ‘iffah. Bersabar dalam mengekang amarah disebut al hilmu. Kesabaran dalam menyimpan rahasia disebut kitmanussirri. Suatu ketika Rasulullah SAW ditanya tentang iman, beliau menjawab:

“Iman adalah sabar”

Sebab kesabaran merupakan pelaksanaan keimanan. Kesabaran adalah komponen paling utama yang dibutuhkan manusia dalam rangka meningkatkan kualitas material dan moral dalam rangka mencapai kebahagiaan individual maupun sosial. Sungguh agama tidak akan tegak dan dunia Islam tidak akan bangkit kecuali dengan kekuatan sabar.

Kesabaran adalah laku yang unik karena merupakan kebutuhan duniawi sekaligus kebutuhan ukhrowi disaat yang sama. Tidak akan pernah tercapai kemenangan didunia dan kebahagiaan diakhirat kecuali dengan kesabaran. Maka ingatlah, siapapun yang sabar pasti akan tercapai tujuannya.

Buah kesabaran itu kemenangan, kesuksesan, keberhasilan! Tapi ingat, kemenangan, kesuksesan dan keberhasilan itu tidak akan terwujud hanya dalam waktu sehari semalam. Matahari itu tidak akan terbit kecuali setelah malam panjang. Begitu pula dalam hidup setiap muslim. Kesulitan dan cobaan-cobaan berat pasti datang silih berganti hingga membuat getir setiap hati yang merasakannya serta membuat setiap insan memiliki berbagai prasangka kepada Allah SWT. Maka kita harus bersabar dan senantiasa bertawakkal. Karena keberhasilan kita dalam mewujudkan cita-cita banyak bergantung pada dua hal, yaitu:

-Pertama tergantung kepada kesanggupan dan kemampuan. Mampu apa tidak, secara maksimal mengerahkan segala daya dan upaya dalam memikul kesulitan yang dihadapi.

-Kedua tergantung pada Allah SWT. Karena pada akhirnya semua hasil akhir dalam perjalanan hidup manusia kembali pada ketentuan Ilahi. Itu semua berhubungan dengan takdir yang telah Allah SWT gariskan dengan segala hikmah yang Dia tetapkan.

Ingatlah selalu, bahwa antara sabar dan ketaqwaan itu saling berkaitan, tidak akan sempurna kecuali saling melengkapi satu dengan lainnya. Maka perintah Allah SWT “Bersabarlah.” Itu mengandung perintah “Bertaqwalah!” Dan barangsiapa bertaqwa maka akan diberikan jalan keluar dari setiap permasalahan yang menghimpit, bahkan akan mendapatkan banyak rizki dalam kehidupannya!

Bersabar dalam menghadapi ujian dan cobaan itu sangat berhubungan dengan keimanan seseorang. Jika kita benar-benar beriman kepada Allah SWT yang memiliki kehendak dan kemauan, maka apapun yang kita alami, baik itu musibah, cobaan maupun ujian pasti juga kita yakini merupakan taqdir dan kehendakNya. Dan termasuk juga meyakini segala sesuatu yang datang dari Allah pasti memiliki hikmah yang luas. Dan yang paling penting, meyakini bahwa taqdir Allah SWT pasti untuk kebaikan hambaNya. Maka bersakit-sakitlah, berusaha keraslah, bersabarlah dalam hidup ini. Pasti kesuksesan dunia akhirat akan kalian raih.

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest
On Key

Related Posts

Hari Kesaktian Pancasik, Pondok Modern Al-Barokah Nganjuk,

Peringatan Hari – Kesaktian Pancasila

Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2024 adalah momentum kebangkitan generasi muda penerus bangsa untuk memerdekakan diri sendiri dari pelaku memecah belah Bangsa Indonesia “Jangan sekali-kali