Sepanjang Hidup Bersama Al-Qur’an

Sepanjang Hidup Bersama Al Quran

Beliau adalah salah seorang Ulama yang fokus mengajar Al Quran.

Dianugerahi usia yang cukup panjang yaitu 98 tahun, lahir tahun 401 H dan wafat pada Bulan Muharram tahun 499 H, atau sekitar 941 tahun yang lalu. Oleh Imam Adz-Dzahabi beliau diberi gelar Imam, Al Qudwah (Sang Tauladan), Al Muqri’ (Pakar Qiraat), Az-Zaahid ( Sosok yang sangat Zuhud) dan juga seorang Syaikhul Islam.

Beliau adalah Abu Manshur Muhammad ibn Ahmad ibn ‘Ali ibn Abdur Razzaq al-Baghdadiy al-Khoyyath. Beliau dikenal lebih singkat dengan sebutan Abu Manshur al-Khoyyath. Usia beliau yang cukup lama yaitu 98 tahun dihabiskan untuk duduk mengajarkan Al Quran.

Imam Adz-Dzahabi berkata :

*جلس لتعليم كتاب الله دهرًا وتلا عليه الأمم*

_”beliau duduk mengajarkan Kitabullah sepanjang hidupnya, dan umat pun berbondong-bondong membaca al-Quran dihadapannya”_

As-Sam’aaniy berkata :

صالح ثقة عابد ملقّن ، له ورد بين العشائين بسُبع وكان صاحب كرمات

_”beliau adalah sosok yang sholih, tsiqah (terpercaya), ahli ibadah, dan banyak mentalaqqikan (Al Quran), beliau memiliki wirid antara maghrib dan isya dengan membaca satu per tujuh Al Quran ( sekitar 4 juz lebih ), dan beliau memiliki banyak karomah”_

Beliau adalah seorang Imam Masjid dan banyak mentalaqqikan Al Quran kepada para tunanetra bahkan ada riwayat yang menyebutkan bahwa tunanetra yang menjadi muridnya mencapai 70 ribu orang, dan hal ini dikuatkan oleh Imam Al Jazariy -rahimahullah- . Saat beliau wafat banyak sekali orang yang mengiringi jenazahnya.

Imam Abu Thahir as-Silafi meriwayatkan dari ‘Ali ibnul Aisar al-‘Ukbariy bahwa ia berkata :

لم أر أكثر خلقًا من جنازة أبي منصور ، رآها يهوديٌ فاهتال لها وأسلم

_”aku belum pernah melihat jumlah orang sebanyak jumlah orang yang mengiringi jenazah Abu Manshur, ada seorang Yahudi yang melihat hal ini, maka ia pun terpengaruh oleh suasana yang dahsyat ini dan akhirnya masuk islam”_

As-Sam’aaniy berkata :

رُئِيَ بَعْدَ مَوْتِهِ ، فَقَالَ : غَفَرَ اللَّهُ لِيَ بِتَعْلِيمِي الصِّبْيَانَ الْفَاتِحَةَ

_”ada yang bermimpi melihat Abu Manshur setelah wafatnya, dan Abu Manshur berkata (dalam mimpi) itu , *”Allah telah mengampuniku karena Al Fatihah yang aku ajarkan kepada anak-anak kecil*”_

SubhanaLlaah …

Semoga Allah merahmati Abu Manshur al-Koyyath dengan rahmat-Nya yang luas dan menempatkan beliau di tempat terbaik dalam keabadian surga-Nya.

Allahumma Amin. 

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest
On Key

Related Posts

Hari Kesaktian Pancasik, Pondok Modern Al-Barokah Nganjuk,

Peringatan Hari – Kesaktian Pancasila

Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2024 adalah momentum kebangkitan generasi muda penerus bangsa untuk memerdekakan diri sendiri dari pelaku memecah belah Bangsa Indonesia “Jangan sekali-kali